Harga emas dunia mulai turun setelah menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah. Pelemahan harga emas terjadi lantaran investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Mengutip laporan Reuters, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 3.546,73 per troy ons pada pukul 01.52 GMT. Sementara harga emas batangan mencapai rekor tertinggi di US$ 3.578,50 per troy ons. Adapun emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Desember turun 0,8% menjadi US$ 3.605,60 per troy ons.
Meski begitu, harga emas masih dalam kondisi bullish atau mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir. Tren ini dipengaruhi meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga AS. Selain itu, investor juga menanti data utama ketenagakerjaan AS yang dirilis pekan ini.
“Kami tidak akan terkejut bahkan jika harga emas naik hingga US$ 3.800 atau lebih tinggi dalam waktu dekat,” jelasnya.
Diketahui, Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (3/9) melaporkan jumlah lowongan pekerjaan turun lebih besar dari perkiraan, yakni menjadi 7,181 juta pada Juli. Kekhawatiran sejumlah pejabat The Fed tentang kondisi pasar tenaga kerja turut memperkuat keyakinan pasar terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang menilai bank sentral AS sebaiknya memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya. Ekspektasi pemangkasan suku bunga kini mencapai 97%.
Adapun pemangkasan suku bunga diperkirakan sebesar 25 basis poin pada 17 September mendatang.