PT WIKA Berulah Lagi, BWSS VI Jangan Tutup Mata! Warga Minta Tindak Tegas Pelaksana Asal-Asalan

Mediafartner.com.SUNGAI PENUH – Proyek normalisasi Sungai Batang Merao di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Hamparan Rawang, kembali menuai sorotan tajam.

PT Wijaya Karya (WIKA) selaku pelaksana proyek dituding bekerja “asal jadi” dan tidak memperhatikan standar kebersihan serta kelestarian lingkungan sungai.

Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi sungai yang memprihatinkan setelah disentuh alat berat. Alih-alih memperlancar arus air, pekerjaan ini justru meninggalkan masalah baru yang dikeluhkan oleh warga setempat.

Terlihat jelas tumpukan atau cungkuhan tanah sisa pengerukan masih mendekam di tengah sungai. Hal ini dianggap sia-sia karena justru berpotensi menghambat aliran air kembali saat debit sungai meningkat.

Selain itu, Sisa-sisa tumbuhan dan material hasil normalisasi juga terlihat berserakan dan menumpuk begitu saja di pinggir sungai tanpa ada upaya pembersihan lanjutan. Kondisi ini membuat pemandangan kumuh dan merusak estetika lingkungan desa.

Warga menilai pengerjaan ini tidak dilakukan secara tuntas, melainkan hanya sekadar menggali tanpa melakukan pembersihan menyeluruh. Mereka menilai PT WIKA sebagai perusahaan besar seharusnya memberikan contoh pengerjaan yang profesional dan berkualitas tinggi, bukan justru meninggalkan sisa pekerjaan yang berantakan.

Salah satu tokoh masyarakat setempat menyatakan bahwa jika kondisi ini dibiarkan, normalisasi tersebut tidak akan memberikan dampak signifikan dalam pencegahan banjir, malah justru merugikan masyarakat karena lingkungan menjadi kotor.

“Kami minta pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI segera turun ke lapangan. Jangan tutup mata! Berikan tindakan tegas kepada PT WIKA. Proyek ini menggunakan uang negara, hasilnya harus benar-benar bermanfaat buat warga, bukan asal-asalan seperti ini,” ujar salah seorang warga dengan nada kesal.

Masyarakat Hamparan Rawang berharap ada evaluasi total terhadap proyek ini sebelum masa pengerjaan berakhir. Mereka menuntut agar Seluruh cungkuhan tanah di tengah sungai dikeruk habis, Sisa tumbuhan dan material di pinggir sungai segera diangkut,

BWSS VI melakukan pengawasan ketat setiap hari di lokasi proyek.

Hingga berita ini diturunkan, pihak perwakilan PT WIKA maupun BWSS VI belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan warga di wilayah Hamparan Rawang tersebut. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *