Di Sorot Lagi Proyek Siluman Tampa Pengawasan Dari PUPR Kota Sungai Penuh

Mediafartner.com.SUNGAIPENUH — Lagi-lagi Tembok Penahan Tebing di Kota Sungai Penuh Kembali disorot, Kali ini berlokasi di Desa Tanjung Bunga Kecamatan Tanah Kampung yang diduga tak sesuai Spesifikasi dan berpotensi penyimpangan anggaran.

Proyek tembok penahan yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan tersebut disinyalir memiliki berbagai masalah kualitas konstruksi yang mengancam ketahanan bangunan.

Dugaan Penyimpangan Teknis dan Kualitas

Berdasarkan investigasi lapangan, proyek tembok penahan di Tanjung Bunga menunjukkan beberapa kejanggalan fundamental dalam pelaksanaannya:

Kualitas Adukan Semen Meragukan: Adukan semen dan pasir pada pasangan batu dinilai terlalu kasar, menyisakan rongga-rongga besar. Kondisi ini dapat menyebabkan air mengendap di dalam struktur dan memicu pertumbuhan lumut, yang pada akhirnya akan mempercepat degradasi dan mengurangi umur teknis tembok penahan.

Kedalaman Pondasi Diragukan: Kedalaman pondasi bangunan dicurigai terlalu dangkal, yang sangat kritis untuk struktur penahan tanah atau air. Pondasi yang tidak memadai berisiko tinggi menyebabkan bangunan mudah retak atau ambruk, terutama saat menerima tekanan hidrostatis atau pergerakan tanah.

Diduga tanpa Pasir Urukan: Ditemukan indikasi tidak adanya pasir urukan di lokasi, padahal material ini penting untuk stabilitas dan drainase di bawah pondasi atau di belakang tembok. Penghilangan urukan pasir dapat berdampak negatif pada kekuatan dan ketahanan struktur.

Tidak Ada Papan Informasi Proyek: Pelaksana proyek diduga tidak memasang papan informasi kegiatan sebagaimana diwajibkan oleh regulasi keterbukaan informasi publik. Ketiadaan papan informasi ini menghambat pengawasan masyarakat terhadap detail proyek, nilai anggaran, dan kontraktor pelaksana.

Tuntutan Audit dan Dugaan Korupsi

Temuan ketidaksesuaian teknis ini memunculkan dugaan kuat adanya praktik mark-up volume pekerjaan yang tidak sesuai realisasi di lapangan. Selain itu, muncul pula kecurigaan adanya praktik “money laundry” terkait aliran dana proyek.

”PUPR harus segera turunkan tim audit teknis independen untuk memeriksa proyek ini secara menyeluruh sebelum ada pembayaran. Jangan sampai uang negara dibayarkan untuk kualitas bangunan yang tidak memenuhi standar,” tegas Yoseprizal salah satu aktivis pemantau pembangunan Kota Sungai Penuh.

“Semua indikasi, mulai dari adukan yang kasar, pondasi dangkal, hingga ketiadaan papan informasi, mengarah pada satu kesimpulan: proyek ini bermasalah dan berpotensi merugikan keuangan daerah.” Ungkapnya.

Kepala Dinas PUPR Kota Sungai Penuh diharapkan segera merespons desakan ini dengan mengambil langkah tegas. Pembayaran proyek yang terindikasi bermasalah harus ditahan hingga seluruh dugaan penyimpangan terbukti tidak ada atau telah diperbaiki sesuai spesifikasi teknis yang berlaku. Hal ini penting untuk menjamin infrastruktur yang dibangun benar-benar memberikan manfaat dan keamanan bagi masyarakat Desa Tanjung Bunga.

Sementara itu, salah satu Pengawas proyek dari PUPR ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa dirinya sudah mencoba menyampaikan ke pihak pelaksana untuk segera diperbaiki pekerjaan yang dinilai bermasalah tersebut.

“Ya, kami sudah sampaikan ke pihak pelaksana terkait masalah ini, dengan alasan kena hujan makanya adukan semen ditembok berongga, dan akan segera diperbaiki,” ujarnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *